• Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Personalia
  • Kategori Berita
    • Dakwah
    • Lintas Daerah
    • Lokal
    • Opini
    • Organisasi
  • Kontak
  • Lain-lain
    • Jadwal Shalat
    • Hitung Zakat
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Idul Fitri
    • Nasehat Idul Fitri 1442 H (Mei 2021)
No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Personalia
  • Kategori Berita
    • Dakwah
    • Lintas Daerah
    • Lokal
    • Opini
    • Organisasi
  • Kontak
  • Lain-lain
    • Jadwal Shalat
    • Hitung Zakat
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Idul Fitri
    • Nasehat Idul Fitri 1442 H (Mei 2021)
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Organisasi

DPP LDII Bahas Disparitas Bangsa dengan Ketua MPR

teguh by teguh
September 21, 2020
in Organisasi
0
DPP LDII Bahas Disparitas Bangsa dengan Ketua MPR
0
SHARES
6
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsAppTelegram

Jakarta (10/3) – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima kunjungan Ketua DPP LDII Abdullah Syam dan rombongan di Gedung Nusantara III DPR/MPR RI lantai 9 Selasa ini terkait topik disparitas kebangsaan dengan DPP LDII.

Dalam pertemuan itu Abdullah Syam memaparkan tentang beberapa kegiatan ormas LDII yang salah satunya pernah mengikuti Kongres Umat Islam Indonesia Ke-7 di Bangka-Belitung pada 26-29 Februari lalu. Yang mana dari Kongres tersebut membuat LDII bersinergi dengan ormas-ormas Islam lainnya melalui karya, kontribusi, dan komunikasi yang disebut metode 3K. Tentunya dengan tetap berpedoman dengan Pancasila dan UUD 1945.

Sejak Munas ke-7, LDII telah memakai slogan ‘Profesional Religius’ yang mana ingin menjadikan sumber daya manusia yang profesional sesuai bidang dalam bingkai moralitas religius yang kuat. Hal ini memerlukan kerjasama dan LDII menghindari dikotomi politik terkait istilah ini.

Lebih lanjut, Ketua-ketua DPP LDII, Prasetyo Sunaryo dan Chriswanto Santoso secara bergantian menyampaikan aspirasi mengenai disparitas kebangsaan. Hal ini disampaikan karena dinilai belum ada jalur bagi ormas menyampaikan pendapat langsung ke pemerintah, selain melalui partai politik dan legislatif di pemerintahan.

Prasetyo mengatakan bahwa peran lembaga tertinggi negara sangat diperlukan. “Negara ini tidak punya lembaga tertinggi. Kami lihat di negara luar, ada lembaga tertinggi seperti Inggris ada ratu dan Thailand ada raja. Indonesia tidak ada lembaga tertinggi setidaknya perlu ada (lembaga tertinggi),” ujarnya.

Sementara Chriswanto Santoso menyampaikan mengenai keresahan keadaan bangsa yang terpecah. Hal ini karena lemahkan koordinasi antara pemeritah pusat dan pemerintah daerah pada UU Otonomi Daerah. Ia menceritakan bahwa konflik yang terjadi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten di wilayah Jawa timur membuat investor geram dengan kebijakan yang berbeda, terlebih lagi sejak era Pilpres. Ia mengusulkan agar sistem pemilu perlu ada evaluasi agar tidak lagi terpecah.

“Pada keadaan tersebut, yang LDII lakukan adalah pemberdayaan. Untuk itu beberapa forum diskusi atau Focus Group Discussion yang kami adakan dalam rangka mengurangi disparitas. LDII bicara solutif soal bangsa seperti contoh dari FGD yang membahas mobil listrik kemarin. Karenanya metode 3K yang disampaikan Ketua Umum menjadi penekanan. LDII juga rutin berkomunikasi dengan ormas lain,” jelas Chriswanto.

Menanggapi paparan topik disparitas tersebut, Bambang Soesatyo mengatakan, saat ini yang terpenting adalah bekerja untuk kemaslahatan umat. Masalah lembaga tertinggi di suatu negara, Bamsoet mengatakan jika sejak amandemen UUD 45, terjadi masalah silang pendapat sistem ketatanegaraan antar lembaga tinggi negara.

“MPR yang berhak mengubah UUD meski tak ada kewenangan memilih presiden. Secara de facto kewenangan kita tidak disebut lembaga tertinggi, tapi kita bisa mengambil inisiatif apa saja jika terjadi konflik antar lembaga,” menurutnya. Ia juga mengatakan jika saat ini demokrasi di Indonesia demokrasi perlu diperbaiki lagi agar keterwakilan semakin nyata.

“Indonesia sudah lama terjebak pada demokrasi angka, bukan demokrasi aspirasi. Jika dulu parlemen dari berbagai pihak, sekarang hanya DPD dan DPR saja. Bagaimana ini bisa mewakili minoritas? Kami mengusulkan dan memperjuangkan kembali agar ada suara dari utusan golongan yang mewakili MPR,” ujarnya.

Bamsoet juga mengatakan bahwa dunia menaruh harapan besar pada umat Islam yang mampu bersikap mengambil hikmah dalam perbedaan. Intoleransi dan diskriminasi tidak boleh dibiarkan terus-menerus karenanya ormas Islam penting bersuara lantang menyebarkan perdamaian. “Jangan sampai agama dijadikan alasan pertikaian,” katanya menutup pertemuan. (*/lines)

Previous Post

Pendidikan Politik Ormas

Next Post

Bahas Rapimnas LDII 2020, Menag Fachrul Razi Ajak Wujudkan Moderasi Beragama

Next Post
Bahas Rapimnas LDII 2020, Menag Fachrul Razi Ajak Wujudkan Moderasi Beragama

Bahas Rapimnas LDII 2020, Menag Fachrul Razi Ajak Wujudkan Moderasi Beragama

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

Plugin Install : Widget Tab Post needs JNews - View Counter to be installed
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kondisi Ini Masih Misteri Tapi Menginfeksi

Kondisi Ini Masih Misteri Tapi Menginfeksi

September 21, 2020
Ingin Perawatan Maksimal, Kenali Tipe Kulit Wajahmu!

Ingin Perawatan Maksimal, Kenali Tipe Kulit Wajahmu!

September 21, 2020
Gejala Hypoxemia, Kenali dan Cegah!

Gejala Hypoxemia, Kenali dan Cegah!

September 21, 2020
Hari Bhayangkara, Ketua Umum LDII Apresiasi Kerja Senyap Polri Tangani Pandemi Covid-19

Hari Bhayangkara, Ketua Umum LDII Apresiasi Kerja Senyap Polri Tangani Pandemi Covid-19

July 8, 2021
Dua Sisi Manusia Sebagai Pemimpin

Dua Sisi Manusia Sebagai Pemimpin

0
Hikmah Dibalik Corona

Hikmah Dibalik Corona

0
Pendidikan Akademik Vs Vokasi

Pendidikan Akademik Vs Vokasi

0
Sulitkah Menjadi Professor?

Sulitkah Menjadi Professor?

0
LDII Dorong Masyarakat Berdayakan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan Keluarga

LDII Dorong Masyarakat Berdayakan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan Keluarga

June 21, 2022
Hari Lahir Pancasila, LDII Ajak Jadi Momentum Bangun Peradaban di Bidang Moral

Hari Lahir Pancasila, LDII Ajak Jadi Momentum Bangun Peradaban di Bidang Moral

June 1, 2022
Tingkatkan Komunikasi dan Kordinasi, LDII Kuningan Safari Silaturohim

Tingkatkan Komunikasi dan Kordinasi, LDII Kuningan Safari Silaturohim

May 11, 2022
Ketum DPP LDII Buka Muswil Banten, Ingatkan Paradigma Kolaborasi Hadapi Tantangan Abad 21

Ketum DPP LDII Buka Muswil Banten, Ingatkan Paradigma Kolaborasi Hadapi Tantangan Abad 21

March 23, 2022

Recent News

LDII Dorong Masyarakat Berdayakan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan Keluarga

LDII Dorong Masyarakat Berdayakan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan Keluarga

June 21, 2022
Hari Lahir Pancasila, LDII Ajak Jadi Momentum Bangun Peradaban di Bidang Moral

Hari Lahir Pancasila, LDII Ajak Jadi Momentum Bangun Peradaban di Bidang Moral

June 1, 2022

Tags

Abdullah Puteh Atalia Praratya Ridwan Kamil Banten bersaing bersanding Chriswanto Santoso Covid-19 delapan bidang pengabdian ldii gempa Gerakan Pramuka Habib Ali bin Muhammad Al-Jufri hari krida pertanian idul fitri Jabar Jawa Barat Kapolri Listyo Sigit karakter keluarga kemenag Kepolisian Republik Indonesia krisis pangan global LDII Lembaga Dakwah Islam Indonesia masjid MUI Musholla musibah Muswil pangan pasaman barat pekarangan Pembinaan generasi muda Pramuka produksi profesional religius ramadan Sekawan Persada Nusantara sinergi Solok sumatera barat syawal tantangan abad 21 thobiat luhur Yandri Susanto Zulkifli Hasan
LDII MALUKU UTARA

DPW LDII MALUKU
Jl. Jenderal Sudirman No.354, Batu Merah, Sirimau, Kota Ambon, Maluku 97128

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram

© 2021 - Managed by DPP LDII.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Personalia
  • Kategori Berita
    • Dakwah
    • Lintas Daerah
    • Lokal
    • Opini
    • Organisasi
  • Kontak
  • Lain-lain
    • Jadwal Shalat
    • Hitung Zakat
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Idul Fitri
    • Nasehat Idul Fitri 1442 H (Mei 2021)

© 2021 - Managed by DPP LDII.